Assalamualaikum Everyone....
Tidak terasa sudah di bulan penghujung tahun 2015. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang salah satu diari's journey di Banten, Kawasan Banten Lama. Mungkin namanya sudah tak asing didengar, namun ternyata banyak juga yang belum pernah kesana. Padahal letaknya tidak begitu jauh dari ibukota Banten, Serang. Dalam waktu kurang dari satu jam, kita sudah bisa sampai di tempat ini dengan menggunakan sepeda motor maupun mobil. Akses jalannya pun sudah bagus, jalanan berbeton dengan hamparan sawah yang hijau bisa kamu nikmati sebelum sampai di kawasan yang dituju.
Di kawasan Banten Lama terdapat beberapa objek wisata, seperti Benteng Surosowan, Museum Situs Kepurbakalaan, Masjid Agung Banten, Menara Masjid, dan ada juga Viharanya. Namun saya tidak sempat mengunjungi Vihara di Banten lama ini karena sudah terlalu sore.
Pertama kali datang, Saya dan Ari mengunjungi Museum Situs Kepurbakaan Banten Lama. Biaya masuknya murah, hanya Rp. 2000. Di sini kita bisa belajar banyak tentang masa pendudukan penjajah sebelum Indonesia merdeka. Ada paparan informasi tentang VOC, kondisi alam dan masyarakat Banten, serta kebudayaan yang dimiliki Banten. Ada yang tahu apa? Yap betul! Debus. Debus merupakan salah satu budaya khas asal Banten, dimana pemain Debus konon katanya bisa melakukan hal-hal yang superrrr, seperti berjalan di atas api, makan beling, dll. *saya juga belum pernah menyaksikan atraksi debus secara langsung*
Setelah belajar di Museum, destinasi selanjutnya yatu Benteng Surosowan. Awalnya kami kebingungan mencari pintu masuk ke Benteng ini. Ternyata memang tidak ada pintu masuk resminya. Jika ingin masuk ke dalam benteng, wisatawan menggunakan tangga kayu yang dibuat oleh masyarakat setempat. Dengan upah seikhlasnya mereka membantu orang-orang yang ingin mengetahui ada apa di dalam Benteng tersebut. Akhirnya saya dan Ari berhasil naik dan wawww ternyata suguhan peninggalan masa kerajaan Banten ini indah sekali. Reruntuhan bangunannya masih bisa dinikmati dengan baik. Semoga objek wisata ini semakin terjaga di masa - masa yang akan datang agar tetap bisa dinikmati oleh generasi-generasi Indonesia selanjutnya.
Tujuan kami yang terakhir yaitu Masjid Agung dan Menara Banten. Karena kami datang pada hari minggu, banyak sekali masyarakat yang datang untuk berziarah. Pasalnya di sekitar masjid terdapat beberapa makam walisongo dan Raja-raja Banten. Kami langsung memutuskan untuk naik ke Menara. Wisatawan membayar sekitar lima ribu rupiah untuk bisa naik ke atas. Tangga di dalam menara sempit sekali, hanya cukup untuk satu orang lebarnya. Jadi kami harus berjalan satu-satu dan bergantian dengan wisatawan lain yang ingin turun. Sekitar 10 menit kami sampai di atas menara. Subhanallah... Kami bisa melihat Banten from the top. Di kawasan utara terlihat hamparan laut dan di selatan terlihat barisan bukit dan gunung. Hacep!! :))
Berikut beberapa dokumentasi perjalanan kami di Banten Lama. Semoga informasi ini bermanfaat! Travelling sambil belajar, it's so fun!!
Kirain ke Banten lihat Debus XD
ReplyDeleteBangunannya keren di fotonyaaa. Jadi pengen ke sana kapan-kapan.
Oh ya, aku Safira dari star Clozetter juga.
Halo safira :)) Iya bener banget, kita bisa belajar sejarah banten di kawasan tersebut cantik...
Delete